Selasa, 18 Juni 2013

PENGARUH PESTISIDA

PENGARUH PENGGUNAAN PESTISIDA TERHADAP PERTUMBUHAN PADI

Pestisida adalah sebutan untuk semua jenis obat (zat/bahan kimia) pembasmi hama yang ditujukan untuk melindungi tanaman dari serangan serangga, jamur, bakteri, virus dan hama lainnya seperti tikus, bekicot, dan nematoda (cacing).Walaupun demikian, istilah pestisida tidak hanya dimaksudkan untuk racun pemberantas hama tanaman dan hasil pertanian, tetapi juga racun untuk memberantas binatang atau serangga dalam rumah, perkantoran atau gudang.
Penggunaan pestisida dalam bidang pertanian yang semakin meningkat telah menimbulkan dampak negatif, sehingga dapat menurunkan kualitas lingkungan yang di akibatkan oleh kontaminasi pestisida. Akibat dari hal tersebut adalah timbulnya masalah pencemaran pada perairan yang harus mendapat perhatian serius yaitu misalnya kematian ikan-ikan di sawah, kolam atau sungai (mulyani, 1973). Hal ini terjadi karena pada umumnya aktivitas pertanian seperti tanaman padi di sawah terdapat pada lingkungan perairan yang juga sebagai tempat pembuangan limbah cair yang masih mengandung residu pestisida. Akibat kegiatan tersebut, maka lingkungan perairan tawar yang merupakan sumber air untuk berbagai kegiatan budidaya perikanan dapat tercemar oleh berbagai bahan aktif yang terkandung dalam formulasi pestisida.
 Di Indonesia pestisida digunakan oleh para petani untuk memberantas hama pada tanaman padi. Penggunaan pestisida secara intensif semenjak tahun 2000-an tersebut memiliki potensi untuk mencemari perairan pada umumnya, dan media hidup usaha budidaya ikan pada khususnya. Namun demikian, sampai saat ini belum ada penelitian tentang pestisida terhadap organisme akuatik di Indonesia maupun keberadaan pestisida di perairan yang menyebabkan pencemaran akibat dari pemakaian pestisida di sawah.

Pertumbuhan Bakteri

Fase Pertumbuhan Bakteri

Bakteri dapat tumbuh dan berkembang biak dengan cepat bila dalam keadaan yang menguntungkan. Pertumbuhan bakteri dapat dibagi menjadi empat fase, yaitu:

1. Fase Adaptasi (Lag Phase)

Merupakan periode penyesuaian diri bakteri terhadap lingkungan dan lamanya mulai dari satu jam hingga beberapa hari. Lama waktu ini tergantung pada macam bakteri, umur biakan, dan nutrien yang terdapat dalam medium yang disediakan. Pada fase ini bakteri beradaptasi dengan lingkungan, belum mampu mengadakan pembiakan, terapi metabolisme sel bakteri meningkat dan terjadi perbesaran ukuran sel bakteri.

2. Fase Pertumbuhan (Log Phase)

Fase ini merupakan periode pembiakan yang cepat dan merupakan periode yang didalamnya dapat teramati ciri khas sel-sel yang aktif. Selama fase ini pembiakan bakteri berlangsung cepat, sel-sel membelah dan jumlahnya meningkat secara logaritma sesuai dengan pertambahan waktu, beberapa bakteri pada fase ini biasanya menghasilkan senyawa metabolit primer, seperti karbohidrat dan protein. Pada kurva, fase ini ditandai dengan adanya garis lurus pada plot jumlah sel terhadap waktu.

3. Fase Stasioner (Stationer Phase)

Fase ini merupakan suatu keadaan seimbang antara laju peryumbuhan dengan laju kematian, sehingga jumlah keseluruah bakteri yang hidup akan tetap. Beberapa bakteri biasanya menghasilkan senyawa metabolit sekunder seperti antibiotika dan polimer pada fase ini.

4. Fase Kematian (Death Phase)

Pada fase ini, laju kematian bakteri melampaui laju pembiakan bakteri. Hal ini disebakan karena habisnya jumlah makanan dalam medium sehingga pembiakan bakteri terhenti dan keadaan lingkungan yang jelek karena semakin banyaknya hasil metabolit yang tidak berguna dan mengganggu pertumbuhan bakteri.

Keterangan:
1                    : Fase adaptasi (Lag phase)
2                    : Fase pertumbuhan (Log phase)
3                    : Fase stasioner (Stationary phase)
4                    : Fase kematian (Death phase)


Manfaat Cacing Tanah

Cacing Tanah Terhadap Pertumbuhan Tanaman

Peran cacing tanah terhadap pertumbuhan tanaman adalah melihat cacing sebagai dekomposer.Decomposer adalah makhluk hidup yang berfungsi untuk menguraikan makhluk hidup yang telah mati, sehingga materi yang diuraikan dapat diserap oleh tumbuhan yang hidup disekitar daerah tersebut. Beberapa jenis cacing tanah antara lain: Pheretima, Periony dan Lumbricus. Ketiga jenis cacing tanah ini menyukai bahan organik yang berasal dari pupuk kandang dan sisa-sisa tumbuhan. Cacing memiliki banyak kegunaan antara lain: membantu menghancurkan bahan organic yang dapat mempengaruhi kesuburan suatu tanah, Bahan Pakan Ternak, Bahan Baku Obat dan bahan ramuan untuk penyembuhan penyakit, Bahan Baku Kosmetik dan bahan baku makanan untuk beberapa jenis cacing yang dapat dikonsumsi dan bermanfaat bagi manusia
Cacing tanah bersegmen mampu menghasilkan material tanah 30 ton per hektar melalui digesti enzimatik dalam tubuhnya, dan peruraian hewanBekas cacing ini memiliki nitrogen, pospor, potassium, kalsium, magnesium, pH, pertukaran kation yang lebih tinggi dibandingkan didalam tanah. Jumlah cacing tanah dalam lantai hutan diperkirakan mencapai 1,5 juta-2,5 juta perhektar

1. Dapat Mempercepat Pelapukan Sisa Sisa Tanaman.
Pelapukan adalah proses pengrusakan atau penghancuran kulit bumi oleh tenaga eksogen. Pelapukan di setiap daerah berbeda-beda tergantung unsur-unsur dari daerah tersebut. Misalnya di daerah tropis yang pengaruh suhu dan air sangat dominan, tebal pelapukan dapat mencapai seratus meter, sedangkan daerah sub tropis pelapukannya hanya beberapa meter saja.
Penyebabnya adalah proses organisme yaitu binatang tumbuhan dan manusia, binatang yang dapat melakukan pelapukan antara lain cacing tanah, serangga.
Dibatu-batu karang daerah pantai sering terdapat lubang-lubang yang dibuat oleh binatang.
Pengaruh yang disebabkan oleh tumbuh tumbuhan ini dapat bersifat mekanik atau kimiawi. Pengaruh sifat mekanik yaitu berkembangnya akar tumbuh-tumbuhan di dalam tanah yang dapat merusak tanah disekitarnya. Pengaruh zat kimiawi yaitu berupa zat asam yang dikeluarkan oleh akar- akar serat makanan menghisap garam makanan. Zat asam ini merusak batuan sehingga garam-garaman mudah diserap oleh akar. Manusia juga berperan dalam pelapukan melalui aktifitas penebangan pohon, pembangunan maupun penambangan.

2. Kotoran cacing dapat meningkatkan kesuburan tanah atau kadar NPK pada tanah yang di huninya
Cacing tanah ternyata bisa menjadi bahan baku untuk pembuatan pupuk kompos (kascing). Karena pupuk kompos yang dihasilkan dari Lumbricus Rubellus ini memiliki unsur-sunur hara yang dibutuhkan tanaman, diantaranya yaitu:
Kotoran yang dikeluarkan oleh cacing tanah banyak mengandung unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman seperti nitrogen, fosfor, mineral, dan vitamin. Karena mengandung unsur hara yang lengkap, apalagi nilai C/N nya kurang dari 20 maka kotoran cacing yang biasa disebut casting dapat digunakan sebagai pupuk.
Lahan pertanian yang mengandung cacing tanah pada umumnya akan lebih subur karena tanah yang bercampur dengan kotoran cacing tanah sudah siap untuk diserap oleh akar tanaman. Ca­cing tanah yang ada di dalam tanah akan mencampurkan bahan organik pa­sir ataupun bahan antara lapisan atas dan bawah. Aktivitas ini juga menye­babkan bahan organik akan tercampur lebih merata.
Pada tahun 1941 hasil penelitian T.C. Puh menyatakan, bahwa karena akti­vitas cacing tanah, maka N, P, K ter­sedia dan bahan organik dalam tanah dapat meningkat. Unsur-unsur tersebut merupakan unsur pokok bagi tanaman. Tahun 1949 Stockli dalam penelitian­nya menjelaskan, bahwa humus danmikroflora kotoran cacing tanah lebih tinggi dari tanah aslinya. Demikian juga percobaan pada tanah-tanah gundul be­kas tambang di Ohio (Amerika Serikat) menunjukan, bahwa cacing tanah dapat meningkatkan kadar K tersedia 19% dan P tersedia 165%.
Tahun 1979, Wollny juga menyatakan bahwa cacing tanah mempengaruhi ke­suburan dan produktivitas tanah. Dengan adanya cacing tanah, kesuburan dan produkvitas tanah akan meningkat. Se­lain itu cacing tanah juga dapat mening­katkan daya serap air permukaan. Liang cacing tanah yang ditinggal dalam tanah berfungsi memperbaiki aerasi dan drai­nase. Keduanya sangat penting dalam pembentukan tanah. Cacing tanah juga membantu peng­angkutan sejumlah lapisan tanah dari bahan organik. Lapisan bawah permu­kaan dan mencampurkan tanah dari ba­han organik dengan bahan organik.

3. lorong lorong yang dibuatnya dalam tanah ( terutama pada lapisan top soil ) memungkinkan masuknya udara sehat ke dalam tanah dan terdesaknya kelebihan zat CO2 ke luar dalam tanah.
Cacing tanah juga dapat memper­baiki dan mempertahankan struktur tanah. Lubang-lubang cacing dan humus secara langsung menjadikan tanah gem­burCacing ini memakan oarganisme hidup yang ada di dalam tanah dengan cara menggali tanah.Kemampuannya yang dapat menggali bermanfaat dalam menggemburkan tanah.



Pengaruh Media Tanam..

Pengaruh Media Tanam Terhadap Pertumbuhan Kacang Hijau

Media tanam memiliki pengaruh yang besar terhadap  pertumbuhan dan perkembangan tanaman, begitulah perkataan guru biologi saya saat itu. Karenannya kami dianjurkan untuk melakukan percobaan pada tanaman kacang hijau untuk membuktikan bagaimana pengaruh beda media tanam terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Sehingga setelah sekitar satu minggu melakukan percobaan, kami (Saya dan kawan2) berhasil memperoleh fakta berdasarkan eksperimen, yaitu memang benar media tanam mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Mumpung ini hasil karya sendiri, saya ingin berbagi dengan sobat semuanya. Yuk mari di simak artikel kali ini yaitu contoh makalah pengaruh media tanam pada pertumbuhan dan perkembangan tanaman.
Pengaruh Media Tanam Terhadap Pertumbuhan Kacang Hijau
Dalam media tanam / tumbuh, tanah memiliki peran yang penting di bidang pertanian maupun perkebunan. Sifat fisik tanah dan terkandung dalam tanah yang menyebabkan tanah sering dipakai sebagai media tanam:

1.Profil tanah
Jika tanah digali sampai kedalaman tertentu, dari penampung vertikalnya dapat dilihat gradasi warna yang membentuk lapisan-lapisan (horison) atau biasa disebut profil tanah. Di tanah hutan yang dusah matang terdapat tiga horison penting yaitu horison A, B dan C.
  • Horison A atau top soil adalah lapisan tanah paling atas yang paling sering dan paling mudah dipengaruhi oleh faktor iklim dan faktor biologis. Pada lapisan ini sebagian besar bahan organik terkumpul dan mengalami pembusukan.
  • Horison B disebutkan juga dengan zona penumpukan ( illuvation zone ). Horizon ini memiliki bahan organik yang lebih sedikit tetapi lebih banyak mengandung unsur yang tercuci daripada horizon A.
  • Horizon C adalah zona yang terdiri dari batuan terlapuk yang merupakan bagian dari batuan induk.

2.Warna tanah
Warna adalah petunjuk untuk beberapa sifat tanah. Biasanya perbedaan warna permukaan tanah disebabkan oleh perbedaan kandungan bahan organik. Semakin gelap warna semakin tinggi kandungan bahan organiknya. Warna tanah dilapisan bawah yang kandungan bahan organik rendah lebih banyak dipengaruhi oleh jumlah kandungan dan bentuk senyawa besi (Fe). Didaerah yang mempunyai sistem darinase (serapan air) buruk, warna tanahnya abu-abu karena ion besi yang terdapat didalam tanah berbentuk Fe 2+.

3.Tekstur tanah
Komponen mineral dalam tanah terdiri dari campuran partikel-partikel yang secara individu berbeda ukurannya. Menurut ukuran partikelnya, komponen mineral dalam tanah dapat dibedakan menjadi tiga yaitu :
  • Pasir, berukuran 50 mikron – 2 mm
  • Debu, berukuran 2-50 mikron
  • Liat, berukuran dibawah 2 mikron
Tekstur tanah sangat berpengaruh pada proses pemupukan, terutama jika pupuk diberikan lewat tanah, pemupukan pada tanah bertekstur pasir tentunya berbeda dengan tanah bertekstur lempung atau liat, tanah bertekstur pasir memerlukan pupuk lebih besar karena unsur hara yang tersedia pada tanah berpasir lebih rendah. Disamping itu aplikasi pemupukan juga berbeda karena pada tanah berpasir pupuk tidak bisa diberikan sekaligus karena akan segera hilang terbawa air atau menguap.
Sedangkan, kapas memiliki struktur kapas yang lembut, dan juga memiliki daya serap air yang rendah. Sehingga, media tanam dengan kapas dapat terjaga kelembabannya, dan juga memiliki persediaan air dalam jangka waktu yang lama.

Sabtu, 15 Juni 2013

PERCEPAT PERTUMBUHAN AYAM

TIPS PERCEPAT PERTUMBUHAN AYAM



Mempercepat pertumbuhan ayam adalah hal yang sering dilakukan oleh peternak ayam terutama peternak ayam pedaging karena semakin cepat ayam itu tumbuh akan semakin sedikit pula beban konsumsi untuk ayam tersebut, dalam proses mempercepat pertumbuhan ayam itu harus dilakukan dengan langkah dan proses yang benar supaya hasilnya juga maksimal.

Sebenarnya mempercepat pertumbuhan ini tidak harus dilakukan karena secara logis ayam akan bertumbuh menjadi besar dengan sendirinya tapi dengan kurung waktu yang lumayan lama, dan disini saya akan memberikan sedikit tips bagaimana cara mempercepat pertumbuhan ayam.

  1. Pilihlah bibit ayam yang unggul, saya sarankan pilih ayam super karena ayam super pertumbuhannya lebih cepat dan bentuk tubuhnya bisa lebih besar ketimbang ayam kampung biasa.
  2. Buatlah kandang dengan sistem umbaran dan beralaskan tanah agar ayam bisa bergerak bebas, dan berilah tangkringan dari kayu supaya ayam bisa nangkring dan bisa melatih ototnya.
  3. Selanjutnya setelah langkah diatas terpenuhi sekarang ini adalah hal yang terpenting untuk memacu pertumbuhan ayan yaitu mengenai ransum. ransum yang baik untuk mempercepat pertumbuhan harus mempunyai kadar protein yang tinggi seperti Br atau pur, keong, yuyu , atau tepung ikan. dan dalam pemberiannya pun harus dilakukan dengan rumus takaran agar hasilnya juga maksimal, berikut rumus pemberian pakan ayam yang bisa dilakukan.

  •  Pada umur 1-25 hari berilah 100% br karena dalam masa ini adalah masa petumbuham yang baik untuk ayam, jangan lupa diberi lampu penerangan agar tetap hangat dan diberi air minum.
  • Pada umur 26-2bl bisa diberi 30% br, 30% jagung halus, 40 % dedak padi, dan dalam proses ini lampu penerangan bisa dikurangi dengan hanya pada malam saja, siangnya bisa dimatikan agar ayam tidak kepanasan.
  • dan pada umur 2 bulan keatas bisa di beri 20% br, 30% jagung, 40% dedak padi, 10% sayuran tambahan     agar bisa sedikit menghemat pakan, sayuran itu seperti daun pepaya, singkong, lengko, dan temu ireng. cara pemberian pakan sayur ini dengan diiris-iris atau bisa juga direbus itu sesuai selera anda.

Sebenarnya langkah diatas bisa anda modif sendiri agar beban pakan tidak terlalu besar, dan dalam proses percepatan pembesaran ini ada juga dampak negatifnya untuk ayam, yaitu mengenai kualitas daging yang berbeda dengan ayam umbaran.


Sumber : http://ciriayam.blogspot.com/2013/03/tips-percepat-pertumbuhan-ayam.html

Jumat, 14 Juni 2013

Pengaruh jenis pupuk terhadap pertumbuhan anggrek

Pengaruh Jenis Pupuk Kandang dan Konsentrasi Pupuk Urea terhadap Pertumbuhan Vegetatif Anggrek Oncidium

Salah satu cara untuk meningkatkan pertumbuhan vegetatif tanaman adalah dengan pemberian pupuk kandang dan urea. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian jenis pupuk kandang dan konsentrasi pupuk urea terhadap pertumbuhan vegetatif anggrek Oncidium Golden Shower. Penelitian dilaksanakan di Kebun Bibit Lebak Bulus Dinas Pertanian DKI Jakarta Lebak Bulus Jakarta Selatan dari bulan Desember 2002 sampai dengan bulan Februari 2003. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok tiga ulangan dengan penyusunan perlakuan faktorial. Faktor pertama jenis pupuk kandang yaitu : (A) kotoran Ayam, (B) Kotoran Kambing, (C) kotoran Sapi, dan (D) kotoran Kuda. Faktor kedua konsentrasi pupuk urea yaitu : (P1) 0,6 g/l air, (P2) 1,2 g/l air, dan (P3) 1,8 g/l air. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan beberapa jenis pupuk kandang dan konsentrasi pupuk urea memberikan pengaruh yang sama terhadap pertumbuhan vegetatif anggrek Onchidium Golden Shower sampai umur 10 MST. Interaksi antara jenis pupuk kandang dengan konsentrasi pupuk urea berpengaruh nyata terhadap jumlah daun pada umur 2 MST dan panjang daun terpanjang pada umur 10 MST.

Kata kunci : Oncidium, Pupuk kandang, Urea, Pertumbuhan vegetatif

Golongan Oncidium memiliki ciri yang menonjol yaitu bibir bunga yang besar bundar dan berwarna kuning bernoktah coklat tua dan tipe pertumbuhan simpodial, yaitu pertumbuhan ujung-ujung batangnya terbatas, dan diperbanyak dengan cara displit (Soeryowinoto, 1974). Untuk memacu pertumbuhan anggrek terutama Oncidium golden shower perlu dilakukan pemilihan media dan takaran pupuk yang tepat sehingga pertumbuhan dan produksi bunga sesuai dengan harapan, baik dari segi kuantitas maupun segi kualitas.
Pupuk kandang merupakan sumber unsur hara bagi tanaman yang murah dan mudah diperoleh. Macam-macam pupuk kandang yang sering digunakan adalah kotoran kuda, sapi, kerbau, kambing, ayam dan lain-lain. Selain mengandung unsur hara, pupuk kandang juga membantu dalam penyimpanan air, terutama pada saat musim kemarau.
Menurut Hendaryono dan Sriyanti (1998) pupuk kandang yang baik berasal dari kotoran kuda yang telah mengalami dekomposisi yang baik, cara penggunaannya dicampur dengan sekam padi untuk memperbaiki porositas media, sehingga dapat memperlancar aerasi dan drainase. Perbandingan antara pupuk kandang dengan sekam padi adalah 2 : 1.
Di awal pertumbuhan, tanaman sangat banyak membutuhkan unsur hara, terutama unsur nitrogen. Karena jumlah unsur hara yang tersedia pada media sangat terbatas, perlu dilakukan pemberian pupuk lebih lanjut, baik pada media maupun pada daun. Nitrogen (N) merupakan unsur utama penunjang pertumbuhan vegetatif tanaman yang berperan dalam pertumbuhan akar, bulb, batang, keiki, daun dan awal pembentukan bunga pada anggrek (Hendaryono dan Sriyanti, 1998).
Dosis pemupukan yang kurang tepat dapat memberikan pengaruh buruk terhadap perkembangan tanaman anggrek. Menurut Gunawan (1985) tanaman yang kekurangan nitrogen menunjukkan gejala daun baru menjadi kerdil, dan sebaliknya kelebihan nitrogen tanaman menunjukkan pertumbuhan dan batang yang cepat, namun batang lemah dan pembungaan terhambat sehingga mengingat pentingnya peranan media dan Nitrogen dalam pertumbuhan dan perkembangan anggrek Oncidium golden shower, perlu dilakukan suatu penelitian terhadap jenis media tanam, dan dosis nitrogen yang tepat untuk budidaya anggrek Oncidium Golden Shower.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk ; 1) Mengetahui jenis pupuk kandang yang cocok untuk pertumbuhan vegetatif anggrek Oncidium Golden Shower, 2) Mengetahui konsentrasi pupuk urea yang cocok untuk pertumbuhan vegetatif anggrek Oncidium Golden Shower, 3) Mengetahui pengaruh interaksi antara jenis pupuk kandang dan konsentrasi pupuk urea terhadap pertumbuhan vegetatif anggrek Oncidium Golden Shower.
Jenis pupuk kandang, konsentrasi pupuk urea dan interaksi keduanya diduga berpengaruh terhadap pertumbuhan vegetatif anggrek Oncidium Golden Shower. Diharapkan penelitian ini dapat memberikan informasi media tanam yang cocok untuk anggrek Oncidium Golden Shower.

Metagenesis Tumbuhan Paku

Bagan Metagenesis Tumbuhan Paku

Reproduksi generatif tumbuhan paku dilakukan melalui peleburan spermatozoid dan ovum. Reproduksi vegetatifnya dengan membentuk spora. Reproduksi generatif dan reproduksi vegetatif berlangsung secara bergantian melalui suatu pergiliran keturunan yang disebut metagenesis. Berikut skema metagenesis pada tumbuhan paku homospora, heterospora, dan peralihan. 

 

image

 image

image

Metamorfosis kupu-kupu

 METAMORFOSIS KUPU-KUPU

 

Metamorfosis adalah proses dari ulat menjadi hewan baru (fase sempurna) yaitu kupu-kupu. Pada prosesnya terjadi cukup panjang dan lama namum sederhana. Pertama-tama mulai dari telur yang diletakkan oleh kupu-kupu pada daun (biasanya daun pohon jeruk atau dapat juga pohon yang lain) yang bertujuan nantinya daun tersebut bisa menjadi bahan makanan ulat tersebut hingga mencapai dewasa setelah tiba waktunya menjadi pupa/ kepompong dan dalam beberapa hari akan menjadi kupu-kupu baru.
► TELUR
Telur akan menetas antara 3 – 5 hari, larva akan berjalan ke pinggir daun tumbuhan inang dan memulai memakannya. Sebagian larva mengkonsumsi cangkang telur yang kosong sebagai makanan pertamanya. Kulit luar dari larva tidak meregang mengikuti pertumbuhannya, tetapi ketika menjadi sangat ketat larva akan berganti kulit.
LARVA (ULAT)
► Setelah menetas larva akan mencari makan Sebagian larva mengkonsumsi cangkang telur yang kosong sebagai makanan pertamanya. Kulit luar dari larva tidak meregang mengikuti pertumbuhannya, tetapi ketika menjadi sangat ketat larva akan berganti kulit.
► Jumlah pergantian kulit selama hidup larva umumnya 4 – 6 kali, dan periode antara pergantian kulit (molting) disebut instar.
► Larva kupu-kupu bervariasi dalam bentuk, tetapi pada sebagian besar berbentuk silindris, dan terkadang memepunyai rambut, duri, tuberkel atau filamen.
► Ketika larva mencapai pertumbuhan maksimal, larva akan berhenti makan, berjalan mencari tempat berlindung terdekat, melekatkan diri pada ranting atau daun dengan anyaman benang. Larva telah memasuki fase prepupa dan melepaskan kulit terakhir kali untuk membentuk pupa.
PUPA (KEPOMPONG)
► Fase pupa kalau dilihat dari luar seperti periode istirahat, padahal dalam pupa terjadi proses pembentukan serangga yang sempurna. Pupa pada umumnya keras, halus dan berupa suatu struktur tanpa anggota tubuh. Umumnya pupa berwarna hijau, coklat atau warna sesuai dengan sekitarnya (berkamuflase) Pembentukan kupu-kupu dalam pupa biasanya berlangsung selama 7 – 20 hari tergantung spesiesnya.
KUPU-KUPU
► Setelah keluar dari pupa, kupu-kupu akan merangkak ke atas sehingga sayapnya yang lemah, kusut dan agak basah dapat menggantung ke bawah dan mengembang secara normal. Segera setelah sayap mengering,mengembang dan kuat, sayap akan membuka dan menutup beberapa kali dan percobaan terbang.
► Fase imago atau kupu-kupu adalah fase dewasa
PERILAKU KUPU-KUPU:
Kupu-kupu merupakan serangga yang melakukan aktivitas pada siang hari, pada malam hari kupu-kupu akan istirahat dan terlindungan daun pepohonan.
siang kupu-kupu makin aktif terbang dan melakukan aktivitas mencari makan dan berproduksi. Kegiatan mencari makan dilakukan sendiri-sendiri tetapi sering tampak kupu-kupu jantan dan batina terbang berpasangan dan pada saatnya akan melakukan kopulasi.
Selanjutnya induk kupu-kupu akan meletakkan telurnya pada tumbuhan inangnya. kupu-kupu yang rentang sayapnya kecil akan terbamg rendah antara 10cm- 2m. Sedangkan kupu-kupu yang rentang sayap lebih besar terbang lebih tinggi sampai ± 10 m. Pada kegiatan mencari makan, kupu-kupu akan hinggap pada bunga-bunga dan menjulurkan probosisnya.

Sumber : http://anugrahjuni.wordpress.com/biologi-in/metamorfosis-kupu-kupu/

Rabu, 12 Juni 2013

SALAH SATU CARA MEMPERCEPAT PERTUMBUHAN LELE

MOL STARTER UNTUK KOMPOSTER DENGAN MENGGUNAKAN KEONG MAS
Keong Mas (pomacea canaliculata) adalah siput sawah dengan warna cangkang keemasan kadang dianggap hama tetapi berprotein tinggi.
Kandungan Gizi Keong, menurut Dr Ir Sulistiono, MSc, Ketua Departemen Manajemen Sumberdaya Perairan (MSP), Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Institut Pertanian Bogor (IPB) (harian Pelita, Jum’at,13/4), kandungan gizi keong mas diketahui mengandung asam omega 3, 6 dan 9. Dari hasil uji proksimat, kandungan protein pada keong mas berkisar antara 16 hingga 50 persen.
Selain banyak mengandung protein, hewan dari keluarga moluska ini juga kaya akan kalsium. Penggunaan keong mas untuk pakan itik terbukti mampu menaikkan hasil telur hingga 80 persen. Pemberian pakan sekitar 4,5 persen tepung keong mas pada peternakan sapi potong juga memberikan hasil pertumbuhan yang cukup baik dan tingkat keuntungan paling tinggi dibandingkan pemberian pakanlain. 
Sebagai pakan ikan, penggantian kandungan tepung ikan menjadi tepung keong mas sebanyak 25 hingga 75 persen memberikan pengaruh cukup baik terhadap laju pertumbuhan harian individu, efisiensi pakan, retensi protein, dan retensi lemak. Keong mas juga berperan sebagai pengendali keong lain jenis Bulinus sp dan Biophalaria sp yang merupakan inang perantara parasit trematoda yang menyebabkan penyakit gatal-gatal dan schistosomiasis yang telah menginfeksi lebih dari 200 juta penduduk tropis. 
Selain uraian di atas, keong mas yang selama ini dianggap hama yang merusak padi ternyata bisa di manfaatkan untuk mengkondisikan kolam ikan lele, terutama untuk kolam pembesaran.
Adapun beberapa manfaat keongmas diantaranya:
• Untuk membuat mikroorganisme lokal starter
• Untuk campuran pakan buatan
Adapun manfaat MOL nya adalah:
  • Untuk mempercepat pengomposan pada media kolam ikan
  • Mempercepat tumbuhnya plankton dan memperbaiki kondisi air kolam sehingga kandungan oksigen terlarut lebih maksimal.

Beberapa bahan tambahan bisa di campurkan ke dalam MOL keongmas yaitu, NPK dari bahan tumbuh tumbuhan sperti batang pisan dan sabut kelapa dengan cara di fermentasi terlebih dahulu. Cara membuat fermentasi batang pisang dan sabut kelapa cukup mudah yaitu dengan cara di rendam selama satu minggu, setelah fermentasi selesai di lakukan maka larutan siap di gunakan untuk di campurkan pada air kolam.
Manfaat fermentasi keongmas mengandung unsur-unsur mineral penting, lemak, protein, karbohidrat dan asam humat mampu menumbuhkan dan menyuburkan pakan alami yang berupa plankton dan jenis cacing-cacingan, menetralkan senyawa beracun dan menciptakan ekosistem kolam yang seimbang. 
Perlakuan air kolam dilakukan pada saat olah lahan dengan cara dilarutkan dan di siramkan pada permukaan tanah kolam/di campurkan pada waktu pemasukan air baru (kolam terpal) atau sekurang-kurangnya setiap 5 hari sekali. 


http://www.herdinbisnis.com/2012/01/salah-satu-cara-mempercepat-pertumbuhan.html#ixzz2W3YBOeLQ
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan

1. Faktor Dalam Tubuh Makhluk Hidup (Internal)

a. Gen
Gen adalah substansi/materi pembawa sifat yang diturunkan dari induk kepada anakannya. Gen mempengaruhi ciri dan sifat makhluk hidup, misalnya bentuk tubuh, tinggi tubuh, warna kulit, warna bunga, warna bulu, rasa buah, dan sebagainya.

b. Hormon
Hormon merupakan zat yang dihasilkan makhluk hidup yang berfungsi untuk mengendalikan berbagai fungsi di dalam tubuh. Meskipun kadarnya sedikit, hormon memberikan pengaruh yang nyata dalam pengaturan berbagai proses dalam tubuh.

1) Hormon pada tumbuhan
Hormon pada tumbuhan sering disebut fitohormon. Beberapa di antaranya adalah auksin, sitokinin, giberelin, etilen, dan asam absisat.
a) Auksin, berfungsi untuk memacu perpanjangan sel, merangsang pembentukan bunga, buah, dan mengaktifkan kambium untuk membentuk sel-sel baru.
b) Sitokinin, memacu pembelahan sel serta mempercepat pembentukan akar dan tunas.
c) Giberelin, merangsang pembelahan dan pembesaran sel serta merangsang perkecambahan biji. Pada tumbuhan tertentu, giberelin dapat menyebabkan munculnya bunga lebih cepat dan tinggi tanaman melebihi tanaman normal.
d) Etilen, berperan untuk menghambat pemanjangan batang, mempercepat penuaan buah, dan menyebabkan penuaan daun.
e) Asam absisat berperan dalam proses perontokan daun.

2) Hormon pada hewan
Beberapa hormon pertumbuhan pada hewan adalah sebagai berikut.
a) Tiroksin, mengendalikan pertumbuhan hewan. Pada katak hormon ini merangsang dimulainya proses metamorfosis.
b) Somatomedin, mempengaruhi pertumbuhan tulang.
c) Ekdison dan juvenil, mempengaruhi perkembangan fase larva dan fase dewasa, khususnya pada hewan Invertebrata.

3) Hormon pada manusia
Beberapa hormon pertumbuhan pada manusia antara lain sebagai berikut :
a) Hormon tiroksin, dihasilkan oleh kelenjar gondok/tiroid. Hormon ini memengaruhi pertumbuhan, perkembangan, dan metabolisme karbohidrat dalam tubuh. Kekurangan hormon ini dapat mengakibatkan mixoedema yaitu kegemukan.
b) Hormon pertumbuhan (Growth hormon - GH), hormon ini dihasilkan oleh hipofisis bagian depan. Hormon ini disebut juga hormon somatotropin (STH). Peranannya adalah memengaruhi kecepatan pertumbuhan seseorang. Seorang anak tidak akan tumbuh dengan normal jika kekurangan hormon pertumbuhan. Pada masa pertumbuhan, kelebihan hormon ini akan mengakibatkan pertumbuhan raksasa (gigantisme), sebaliknya jika kekurangan akan menyebabkan kerdil (kretinisme). Jika kelebihan hormon terjadi setelah dewasa, akan menyebabkan membesarnya bagian tubuh tertentu, seperti pada hidung atau telinga. Kelainan ini disebut akromegali.
c) Hormon testosteron, mengatur perkembangan organ reproduksi dan munculnya tanda-tanda kelamin se-
kunder pada pria.
d) Hormon estrogen/progresteron, mengatur perkembangan organ reproduksi dan munculnya tanda-tanda kelamin sekunder pada wanita.

2. Faktor Luar (Eksternal)
Faktor luar yang mempengaruhi proses pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup berasal dari faktor lingkungan. Beberapa faktor lingkungan yang memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup adalah sebagai berikut :

a. Makanan atau Nutrisi
Makanan merupakan bahan baku dan sumber energi yang digunakan untuk aktivitas, perumbuhan dan perkembangan makhluk hidup. Kualitas dan kuantitas makanan akan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup. Zat gizi yang diperlukan manusia dan hewan adalah karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral. Sedangkan bagi tumbuhan, nutrisi yang diperlukan berupa air dan zat hara yang terlarut dalam air maupun yang diperoleh dari udara. 
b. Suhu
Semua makhluk hidup membutuhkan suhu yang sesuai untuk menunjang pertumbuhan dan perkembangannya.
Suhu ini disebut suhu optimum, misalnya suhu tubuh manusia yang normal adalah sekitar 37°C. Jenis bunga mawar yang tumbuh dan berbunga dengan baik di pegunungan yang sejuk, ketika ditanam di daerah pantai yang panas pertumbuhannya menjadi lambat dan tidak menghasilkan bunga yang seindah sebelumnya.
c. Cahaya
Cahaya berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup. Tumbuhan sangat membutuhkan cahaya matahari untuk fotosintesis.
d. Air
Air  merupakan faktor penting untuk pertumbuhan dan perkembangan. Air sangat dibutuhkan oleh makhluk hidup. Tanpa air, makhluk hidup tidak dapat bertahan hidup. Air merupakan tempat berlangsungnya reaksi-reaksi kimia di dalam tubuh. Tanpa air, reaksi kimia dalam sel-sel tubuh tidak akan terjadi sehingga makhluk hidup tersebut akan mati.

http://mediabelajaronline.blogspot.com/2011/07/pertumbuhan-dan-perkembangan-makhluk.html
Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan


Pertumbuhan merupakan proses bertambahnya ukuran tubuh yang meliputi tinggi, berat, dan volume tubuh yang bersifat ireversibel(tak dapat kembali ke bentuk semula).
Sebagai contoh : pertambahan tinggi tanaman, pertambahan berat sapi, tubuh anak-anak bertambah besar ketika menginjak remaja dan lain sebagainya. Pertumbuhan bersifat kualitatif/punya nilai yang dapat diukur dalam angka.

Selama hidupnya makhluk hidup selain mengalami pertumbuhan juga mengalami perkembangan.

Perkembangan merupakan proses biologis makhluk hidup menuju tingkat kedewasaan, dapat berupa perubahan bentuk, susunan dan fungsi organ-organ tubuh menuju kedewasaan/kesempurnaan. Sebagai contoh : perubahan biji menjadi kecambah, perubahan telur menjadi anak ayam, pohon mangga berbunga. Dalam perubahan tersebut perbedaan ukurannya tidak terlalu besar/mencolok namun terjadi perubahan besar yang tidak dapat diukur berupa perubahan bentuk.

Contoh perkembangan yang jelas dapat dilihat dari siklus hidup kupu-kupu. Kupu-kupu mengalami metamorfosis (proses perubahan bentuk selama pertumbuhan mahluk hidup hingga mencapai bentuk dewasa) :

Proses perkembangan yang sudah memasuki tahap akhir salah satu cirinya adalah kematangan organ-organ reproduksi. Pada tumbuhan hal ini dapat diamati dengan jelas yakni dengan munculnya bunga pada tumbuhan yang telah dewasa. Mengapa makhluk hidup bereproduksi? Reproduksi merupakan salah satu usaha makhluk hidup untuk mempertahankan kelestarian jenisnya.
Pada manusia kematangan organ-organ reproduksi ditandai dengan munculnya ciri-ciri kelamin sekunder :

Pria :
Muncul jakun
Muncul kumis dan janggut
suara membesar

Wanita :
Pinggul dan dada membesar
mengalami menstruasi
kulit menghalus

mengenai pertumbuhan dan perkembangan manusia akan dibahas sendiri ( Klik link ini : Pertumbuhan dan Perkembangan pada Manusia )